Penjelajahan Bangsa Barat Membuka Jalur Kolonialisme dan Imperialisme

Penjelajahan Bangsa Barat Membuka Jalur Kolonialisme dan Imperialisme
Oleh AmandaND (XI MIPA 8/02)
Nusantara merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati dan faunanya. Bahkan yang terkubur dalam tanah pun terdapat SDA yang melimpah, tak heran bila bangsa asing ingin memiliki Indonesia. Selain hal itu pemicu lainya adalah pada masa itu terjadi perang salib di Turki sehingga tertutupnya jalur laut tengah dan melonjaknya harga rempah-rempah. Hal tersebut membuat bangsa Eropa pergi mencari daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mulai mengembara mengarungi samudera, hingga sampailah mereka disebuah pelabuhan dan singgah.Warga pribumi menyambutnya dengan ramah. Namun seiring waktu berlalu fikiran licik mereka mulai membuat perlakuan yang tidak mengenakan, mereka bukan lagi ingin sekedar singgah namun juga ikut andil agar kekayaan Nusantara mampu dikuasai mereka. Akhirnya munculah Kolonialime dan Imperialisme, sebuah politik yang mampu merugikan pribumi.
Penderitaan warga Indonesia begitu menyakitkan, mereka harus hidup sengsara tanpa kekayaan yang dimiliki. Bukan hanya materi namun mental, tenaga ikut terkuras habis karna politik ini. Karna  Kolonialisme sendiri merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh bangsa asing untuk menguasai suatu wilayah juga sumber daya yang ada didalamnya. Tentu saja hal tersebut membuat penguasa makmur, namun disisi lain kita seakan mati dalam rumah sendiri. Tak jauh berbeda, Imperialisme merupakan sistem yang bertujuan untuk menguasai  dan mendapatkan keuntungan  dari negara jajahanya, juga sangat mencekik Indonesia pada masanya. Meski semua telah berakhir, namun sebenarnya kita belum benar-benar terbebas dari penjajahan.Seperti sekarang ini pun negara kita sebenarnya masih dikuasai oleh bangsa asing seperti PT. FREEPOT di Papua yang diolah oleh perusahaan asing. Tapi penjajahan moderen seperti ini tidak terasa, karna tidak semenyakitkan yang dirasakan nenek moyang pada masa lampau.
Secara umum Imperialisme dan Kolonialisme ini didasari oleh Gold (mencari kekayaan yang sebesar besarnya), Gospel (Menyebar paham dana agama), Glory (mencari kejayaan). Didorong oleh adanya perang salib sehingga menutup pelabuhan Konstantinupel di Turki untuk bangsa Eropa, hal tersebut membuat mereka mencari daerah asal rempah-rempah. Bangsa barat yang pertama kali menapakan jejak di Indonesia adalah bangsa Portugis, Alfonso d’ Albuquerque (1453-1515) yang berhasil mendarat di Malaka dan merebutnya pada tahun 1511.Disusul Spanyol 1527 di Maluku, dan Belanda negara yang menduduki Indonesia paling lama dan menimbulkan penderitaan berat bagi banga Indonesia.
Disamping itu Belanda juga mendirikan sebuah orgaisasi perdagangan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). VOC dibentuk oleh pemerintah Belanda dengan tujuan  memonopoli perdagangan di Indonesia, dan menghindari perselisihan antar pedagang dari Belanda sendiri. VOC memiliki hak istimewa diantaranya :


  1. The right of trade monopoly (hak memonopoli dagang)
  2. The right to haves armed forces and build forts (hak untuk memiliki kekuatan tentara sendiri dan mendirikan benteng-benteng)
  3. The right to make agreements with local aothorities or kings (hak untuk membuat perjanjian kerjasama langsung dengan kekuasaan di wilayah tersebut).
  4. The right to have its own currency (hak untuk memiliki mata uang sendiri)


Dari materi tersebut dapat kita simpulkan bahwa Kolonialisme dan Imperialisme yang dilakukan oleh bangsa asing sangat merugikan bangsa Indonesia. Bukan hanya kemiskinan, kelaparan, luka pada tubuh, namun juga tekanan batin. Kedua politik terebut memiliki makna yang serupa namun dengan tujuan yang berbeda tapi saling berkesinambungan. Kesengsaraan yang ditimbulkanya pun masih sangat membekas, sampai sekarang. Berkat persatuan dan kesatuanlah yang membuat Indonesia mampu melepaskan diri dari belenggu politik tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELOMPOK APA

KELOMPOK KAPAN